Kamis, 02 Juli 2015

ABOUT ME

Assalamualaikum..wr.wb..

Nama : Norma Yunita

PERAWATAN PAYUDARA


A. Perawatan payudara
Perawatan payudara dalam kehamilan dan menyusui akan bertambah besar dan menghasilkan air susu. Karena hal diatas perlu perawatan yang baik, sehingga ibu dapat menyusui seoptimal mungkin sesuai kebutuhan bayi dan bentuknya tetap indah.

1.      Pengertian
Merupakan suatu tindakan perawatan payudara yang dilaksanakan, baik oleh pasien maupun dibantu oleh orang lain yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan.
2.      Tujuan
a.       Memelihara kebersihan payudara
b.      Memperbanyakatau melancarkan ASI
3.      Persiapan alat
a.       Baby oil atau minyak kelapa
b.      Dua waskom berisi air hangat
c.       Dua waslap, kapas dan dua handuk
     B. Masa Post Partum
1.      Masa neonatal dini (bayi baru lahir sampai dengan 7 hari)
a.       Bayi tidur sekamar dengan ibunya (24 jam)
b.      Menyusui sesering mungkin sesuai kebutuhan bayi tanpa jadwal
c.       Tidak memberi dot atau empeng
d.      Teknik menyusui yang benar
e.       Ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang serta minum cukup dan sebelum ibu menyusui
2.      Masa neonatal lanjutan (usia bayi lebih dari 7 hari)
a.       Menyusui semau bayi tanpa jadwaal
b.      Memberikan hanya ASI ( ASI Eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan
c.       Segera mengatasi masalah menyusui (putting susu lecet, payudara bengkak dan sebagainya
d.      Ibu cukup makan, minum dengan menu gizi seimbang serta cukup istirahat
      C. Pada Masa Post Partum
Pemeliharaan payudara atau post natal breast care:
1.      Tujuan
a.       Memeliharakebersihan payudara
b.      Melancarkan keluarnya ASI
c.       Mencegah bendungan pada payudara
d.      Mencegah payudara bengkak
2.      Kapan dilakukan
Pertama dilakukan pada hari ke 2 setelah melahirkan minimal dua kali dalam sehari. Persyaratan untuk mencapai hasil yang baik, yaitu:
a.       Pengurutan untuk dikerjakan secara sistematis dan teratur
b.      Memperhatikan makanan dan minuman dengan menu seimbang
c.       Memperhatikan kebersihansehari-hari
d.      Memperhatikan BH yang bersih dan bentuknya menyokong payudara
e.       Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang
f.       Menghindari rokok dan minuman yang beralkohol
     D. Langkah-langkah pengurutan
1.      Tuangkan minyak secukupnya
2.      Friction
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kanan dengan tangan kanan, 3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu, setiap payudara minimal 20x gerakan.
3.      Massege
Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara. Urutlah payudara dari tengah keatas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan kedua payudra perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini 30 kali.
4.      Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan gerakan ini 30kali.
5.      Pengompresan
Alat-alat yang disiapkan
a.       2 buah kom sedang yang masing-masing diisi dengan air hangat dan air dingun
b.      2 bauah waslap
Caranya :
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, kemudian ganti kompres waslap dingin selama 1 menit. Kompres bergantian selama 3x berturut-turut dengan kompres air hangat.
      E.  Menyusui pada Ibu-ibu Bekerja
Ketika ibu sedang cuti melahirkan, usahakan untuk memberi ASI secara penuh (ASI Eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan. Sering terjadi bahwa ibu-ibu terlalu cepat memberikan susu formula, dengan alasan melatih atau mencoba agar pada waktu ibu mulai bekerja bayi sudah terbiasa. Kebiasaan ini kurang tepat, justru selama cuti susuilah bayi secara eksklusif. Bila saat ini ibu harus bekerja usahakan produksi ASI tetap bertahan dan bayi tetap memperoleh ASI dengan cara:
1.      Memerah dan menampung ASI
2.      Selama ibu dirumah tetap menyusui secara penuh
3.      Selama ibu tidak  berada dirumah, bayi tetap diberikan ASI perah, ASI yang sudah diperah dan disimpan dalam lemari es atau termos yang diisi batu es.
4.      Usahakan memerah ASI minimal 2x ditempat kerja
5.      ASI yang sudah diperah dibawa pulang kerumah yang disimpan dalam termos yang diisi batu es.
F   F. Cara menyimpan ASI perah
1.      Perah ASI semampu anda masukkan kedalam (gelas, mangkuk yang bersih)
2.      Tutup tempat tersebut dengan tutup yang bersih
3.      Bila disimpan dalam suhu ruangan (tidak terkena sinar matahari) dapat disimpan 6-8 jam
4.      Masukkan ASI perah tersebut kedalam lemari es atau termos yang berisi es (suhu 4-8 ) dan dapat disimpan 1 x 24 jam

5.      Bila ASI disimpan dalam freezer atau dibekukan bisa disimpan sampai 3 bulan.

RETENSIO PLASENTA


A. DEFINISI
Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebih waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus ini termasuk patologi karna nyeri lahir yang kurang kuat (BUKU KEBIDANAN KOMUNITAS . Teori , aplikasi, dan Askeb. Penulis Elisabeth Siwi Walyani, Amd.Keb)
     
B. JENIS-JENIS RETENSIO PLASENTA
Retensio plasenta terdiri dari beberapa jenis, antara lain :
  1. Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasentsehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
  2. Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai sebagian lapisan miometrium
  3. Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/melewati lapisan miometrium
  4. Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan miometrium hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus
  5. Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan oleh konstriksi ostium uteri (Cuningham, 2011).
     C. PENYEBAB
      Retensio plasenta disebabkan oleh :
Penyebab gangguan ini adalah retensio (nyeri lahir yang kurang kuat) dan nikarserasi (spasme pada daerah isthmus serviks karena kelebihan dosis obat analgetic). Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya plasenta tidak lahir spontan dan tidak yakin apakah plasenta lengkap. (KEBIDANAN KOMUNITAS thn, 2011 penulis Ratna Dewi Pudiastuti)

D.    PENANGANAN

A. Retensio Plasenta Dengan Separasi Parsial
-           Tentukan jenis retensio yang terjadi karena berkaitan dengan tindakan yang akan diambil.
-          Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengedan bila ekpulsi plasenta tidak terjadi, cobakan traksi terkontrol tali pusat.
-          Pasang infus oksitosin 20 unit dalam 50 cc Ns/RL dengan 40 tetesan/menit. Bila perlu kombinasikan dengan misoprostol 400 mg rektal.
-          Bila troksi terkontrol gagal, lahirkan plasenta secara hati-hati dan halus.
-          Lakukan tranfusi darah bila diperlukan.
-          Berikan antibiotika profilaksis (ampisilin 29 Iv/oral dan metronidazol 20 l g supositorial/oral).
-          Segera atasi bila terjadi komplikasi perdarahan hebat, infeksi, syok neurogenik.

B. Plasenta Inkarserata

ü  Tentukan diagnosis kerja melalui anamnesis, gejala klinik dan pemeriksaan.
ü  Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk menghilangkan kontruksi servik dan melahirkan plasenta .
ü   Pilih fluathane atau eter untuk kontruksi servik yang kuat tetapi siapkan infus oksitosis 20 IV dalam 500 mg NS/RL dengan 40 tetes/menit untuk mengantisipasi ganguan kontraksi yang disebabkan bahan anestesi tersebut.
ü  Bila prosedur anestesi tidak tersedia tetapi serviks dapat dilalui oleh cunam ovum. Lakukan manuver sekrup untuk melahirkan plasenta. Untuk prosedur tersebut berikan analgesik (tramadol 100 mg IV atau pethidme 50 mg IV dan sedatif (diazepam 5mg IV) pada tabung suntik terpisah.

C. Plasenta Akreta


Tanda penting untuk diagnosis pada pemeriksaan luar adalah ikutnya fundus/korpus apabila tali pusat ditarik. Pada pemeriksaan dalam, sulit ditentukan tepi plasenta karena implantasi yang dalam upaya yang dapat dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar adalah menentukan diagnosis, stabilitas pasien dan rujuk ke RS.

Sumber : Fauziyah,  Yulia.2012.Obstetri Patologi.Nuha Medika:Yogyakarta
Siwi elisabeth walyani, Amd.Keb.2014.Materi ajar lengkap Kebidanan Komunitas. CetakanI.PUSTAKABARUPRESS: Yogyakarta

KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI TAHAP DENGAN PERKEMBANGANNYA



A.    PENDAHULUAN
Dalam asuhan antenatal terdapat aspek fisik, spiritual, sosial dan psikologis. Sasaran utama pemberi perawatan bukan semata-mata untuk memastikan bahwa ibu dan bayi memiliki kesehatan yang baik pada akhir kehamilan. Penekanan lebih besar perlu diberikan pada efek psikologis kelahiran anak. Kehamilan dapat menimbulkan kondisi yang menempatkan adanya kehidupan
beresiko. Dalam situasi tersebut, sasaran asuhan antenatal ialah meminimalkan setiap efek yang berpotensi membahayakan perempuann hamil dan bayinya, dengan memenuhi kebutuhan ibu hamil, baik fisik maupun psikologisnya.

B.     KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III
a.       Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat pernafasan,  menurun dan  meningkat,  meningkat akan bermanfaat bagi janin. Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan  menurun. Pada trimester III, janin membesar dan menekan diafragma, menekan vena cava inferior, yang menyebabkan nafas pendek-pendek.
b.      Nutrisi
1.      Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah 2500 kalori. Jumlah kalori yang berlebih yang berlebih dapat menyebabkan obesitas, dan ini merupakan faktor prediposisi atas terjadinya preeklampsia. Total pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12kg selama kehamilan.
2.      Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85kg perhari. Sumber protein tersebut bisa diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia, dan edema.
3.      Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg per hari. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yoghurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat mengakibatkan riketsia pada bayi atau osteomalasia.
4.      Zat besi
Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg per hari terutama setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan anemia pemberian besi per minggu telah cukup. Zat besi yang diberikan bisa berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate atau ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
5.      Asam folat
Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400 mikro gram per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.
6.      Air
Air diperlukan tetapi sering dilupakan pada saat pengkajian. Air berfungsi untuk membantu sistem perencanaan makanan dan membantu proses transportasi. Selama hamil, terjadi perubahan nutrisi dan cairan pada membran sel. Air menjaga keseimbangan sel, darah, getah bening, dan cairan vital tubuh lainnya. Air kesimbangan suhu tubuh, karena itu dianjurkan untuk minum 6-8 gelas (1500-2000) air, susu dan jus tiap 24 jam.
Sebaiknya membatasi minuman yang mengandung kafein seperti teh, cokelat, kopi dan minuman yang mengandung pemanis buatan (sakarin) karena bahan ini mempunyai reaksi silang terhadap plasenta.

Makanan seimbang ibu hamil dalam sehari
Waktu makan
Menu sedang yang dapat disajikan
07.00
Nasi, Sayur kacang panjang + daging + telur ceplok (mata sapi)
10.00
Bubur kacang hijau, susu dan pisang goreng
12.00
Nasi, gado-gado komplit, ayam goreng, salad buah, pepaya + tomat
16.00
Lemper dan air jeruk, nasi, cah sawi hijau dan daging
18.00
Ikan bumbu acar dan pisang raja
20.00
Pisang kukus

c.       Personal hygiene (kebersihan pribadi)
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan terutama kebersihan tubuh dan alat genetalia.
d.      Pakaian
Hal yang harus diperhatikan untuk pakaian ibu hamil:
1.      Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat didaerah perut
2.      Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat
3.      Pakailah bra yang menyokong
4.      Memakai sepatu dengan hak rendah
5.      Pakaian dalam harus selalu bersih
e.       Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering BAK
f.       Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini:
1.      Sering abortus dan kelahiran prematur
2.      Perdarahan pervaginam
3.      Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu pertama kehamilan
4.      Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri
g.      Senam hamil
Manfaat dari senam hamil yaitu:
1.      Memperbaiki sirkulasi darah
2.      Mengurangi pembengkakkan
3.      Memperbaiki keseimbangan otot
4.      Mengurangi resiko gangguan gastrointestinal termasuk sembelit
5.      Mengurangi kram / kejang kaki
6.      Menguatkan otot perut
7.      Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan.
h.      Istirahat / tidur

Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutam pada hamil tua. Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterin dan oksigenasi fetoplasental.